Nokia adalah salah satu perusahaan teknologi paling legendaris di dunia, terutama dikenal sebagai produsen telepon seluler pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Berdiri pada tahun 1865 di Finlandia oleh Knut Fredrik Idestam, Nokia awalnya adalah perusahaan penggilingan kayu dan pengolahan kertas. Seiring waktu, perusahaan ini mulai melakukan diversifikasi ke berbagai bidang industri, termasuk produksi kabel listrik dan elektronik.
Berikut ini adalah rangkaian sejarah dan perkembangan Nokia, hingga akhirnya mengalami penurunan yang tajam:
1. **Masa Awal dan Peralihan ke Teknologi Telekomunikasi**
- **1960-an**: Nokia mulai memproduksi perangkat telekomunikasi seperti kabel telepon, transmisi radio, dan perangkat komunikasi militer.
- **1970-an**: Nokia mulai memproduksi perangkat elektronik rumah tangga dan komputer, bekerja sama dengan perusahaan elektronik Finlandia lainnya.
- **1980-an**: Nokia mulai lebih fokus pada pasar telekomunikasi, terutama setelah merger dengan perusahaan elektronik Finlandia bernama Salora. Mereka mulai merancang dan memproduksi telepon mobil.
- **1987**: Nokia meluncurkan ponsel portabel pertamanya, Mobira Cityman 900, yang menjadi awal era baru bagi perusahaan untuk fokus pada telepon seluler.
### 2. **Dominasi Pasar Seluler**
- **1990-an hingga awal 2000-an**: Nokia berhasil menjadi pemimpin pasar ponsel global. Pada tahun 1992, CEO Jorma Ollila membuat keputusan untuk memfokuskan bisnis Nokia sepenuhnya pada telepon seluler dan jaringan telekomunikasi.
- **1998**: Nokia menjadi produsen ponsel terbesar di dunia, berkat inovasi dalam desain, kualitas, dan kemudahan pemakaian produk mereka. Nokia 3310, misalnya, menjadi salah satu ponsel paling ikonik yang pernah ada karena daya tahan dan umur baterainya yang sangat baik.
- **2000-an**: Nokia mencapai puncak kejayaannya dengan pangsa pasar sekitar 40% pada awal dekade ini. Mereka merilis model-model ponsel populer seperti Nokia 6600, Nokia N95, dan seri Communicator.
### 3. **Tanda-tanda Kemunduran**
- **2007**: Apple meluncurkan iPhone, yang membawa konsep smartphone dengan layar sentuh dan ekosistem aplikasi yang revolusioner. Di saat yang sama, Google meluncurkan sistem operasi Android.
- Nokia sebenarnya sudah memiliki sistem operasi sendiri, Symbian, yang juga sangat populer. Namun, Symbian dirancang untuk ponsel fitur dan terbatas dalam fleksibilitasnya sebagai sistem operasi smartphone. Nokia terlambat untuk beradaptasi ke tren smartphone dengan layar sentuh yang lebih user-friendly.
- Selain itu, Nokia menghadapi masalah internal, di mana proses pengambilan keputusan berjalan lambat, dan terdapat perselisihan dalam kepemimpinan.
### 4. **Kesalahan Strategi dan Kerjasama dengan Microsoft**
- **2010**: Nokia terus mengalami penurunan penjualan karena Symbian tidak mampu bersaing dengan iOS dan Android. Stephen Elop, mantan eksekutif Microsoft, diangkat menjadi CEO Nokia.
- **2011**: Elop mengumumkan “Strategi Windows” dan kemitraan eksklusif dengan Microsoft. Nokia memutuskan untuk meninggalkan Symbian dan mengadopsi Windows Phone sebagai sistem operasi utama bagi smartphone mereka. Namun, keputusan ini tidak disambut baik oleh pasar, karena popularitas Windows Phone jauh tertinggal dari Android dan iOS.
- Pada saat yang sama, pesaing seperti Samsung mulai mendominasi pasar dengan mengadopsi Android yang terbuka dan disukai oleh konsumen dan pengembang aplikasi.
### 5. **Penurunan dan Akuisisi oleh Microsoft**
- **2012-2013**: Nokia mengalami penurunan penjualan yang signifikan dan mengalami kerugian besar. Meskipun mereka merilis berbagai ponsel Lumia berbasis Windows Phone, pangsa pasar Nokia terus menyusut.
- **2014**: Nokia menjual divisi perangkat dan layanannya ke Microsoft senilai $7,2 miliar, dalam upaya untuk menyelamatkan perusahaan. Setelah akuisisi, produk ponsel Nokia secara bertahap berganti merek menjadi "Microsoft Lumia."
- **2016**: Microsoft pun gagal dalam mengembangkan pasar ponsel berbasis Windows, dan akhirnya keluar dari bisnis smartphone, menandakan akhir dari era Nokia sebagai pemimpin pasar ponsel global.
### 6. **Kebangkitan sebagai Brand melalui HMD Global**
- **2016**: Merek Nokia dibeli oleh HMD Global, perusahaan Finlandia yang didirikan oleh mantan eksekutif Nokia. HMD Global meluncurkan kembali ponsel Nokia dengan sistem operasi Android.
- Meskipun Nokia kembali hadir di pasar, posisinya sudah tergeser oleh produsen besar seperti Apple, Samsung, dan produsen Tiongkok seperti Huawei dan Xiaomi. Namun, Nokia kembali berhasil mendapatkan beberapa pangsa pasar, khususnya di segmen ponsel murah dan menengah, berkat nostalgia konsumen dan nilai merek Nokia yang kuat.
### Faktor Penyebab Kebangkrutan
1. **Lambat Beradaptasi dengan Tren Smartphone**: Nokia terlalu lama bergantung pada Symbian dan terlambat untuk memasuki pasar smartphone berbasis layar sentuh.
2. **Keputusan Strategi Windows Phone**: Keputusan untuk bermitra eksklusif dengan Microsoft membatasi fleksibilitas Nokia. Sementara Android dan iOS berkembang pesat, Windows Phone mengalami stagnasi.
3. **Masalah Internal dan Kepemimpinan**: Konflik internal dan pengambilan keputusan yang lambat memperburuk situasi Nokia saat pesaingnya sudah bergerak cepat.
4. **Kehilangan Fokus pada Kebutuhan Konsumen**: Nokia gagal memahami kebutuhan konsumen yang mulai beralih ke ekosistem aplikasi yang lebih kaya, seperti yang ditawarkan iOS dan Android.
Meskipun Nokia kehilangan dominasinya dalam pasar ponsel, saat ini Nokia tetap eksis sebagai perusahaan teknologi yang berfokus pada jaringan telekomunikasi, khususnya 5G, dan terus menjadi pemain penting dalam sektor infrastruktur telekomunikasi global.